Efek Imunomodulatori Suplementasi Spirulina Pada Manusia Dan Eksperimental Pada Tikus

Authors

  • Alisha Jessica Martono Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.59945/jpnm.v3i2.421

Keywords:

Antioksidan, C-Phycocyanin, Sistem Imun, Spirulina

Abstract

Imunomodulator tampak menjadi bagian terpenting dalam dunia pengobatan. Imunomo- dulator membantu tubuh untuk mengoptimal- kan fungsi sistem imun yang merupakan sistem utama yang berperan dalam pertahanan tubuh di mana kebanyakan orang mudah mengalami gangguan sistem imun. Spirulina adalah mikroalga dalam keluarga cyanobacteria. Spirulina memiliki bentuk spiral dan mengandung konsentrasi tinggi C-phycocyanin, yang membuatnya berwarna hijau-biru. Senyawa C-phycocyanin pada Spirulina platensis yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi, anti- angiogenik, dan antioksidan. C-phycocyanin (C-PC), biliprotein yang ditemukan dalam alga hijau biru, seperti Spirulina platensis sering digunakan sebagai suplemen nutrisi makanan karena berbagai nilai terapeutiknya. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara suplemetntasi spirulina pada manusia dan tikus. Tinjauan literatur pada makalah yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dalam 10 tahun terakhir (2014 - 2024) dilakukan dengan menggunakan database elektronik. Studi eksperimental dan kohort yang ditinjau pada atlet dan juga eskperimental tikus menunjukkan pengaruh dan suplementasi spirulina.

References

Abdel-Daim, M.M. et al. (2015) ‘Anti-inflammatory and immunomodulatory effects of Spirulina platensis in comparison to Dunaliella salina in acetic acid-induced rat experimental colitis’, Immunopharmacology and Immunotoxicology, 37(2), pp. 126–139. Available at: https://doi.org/10.3109/08923973.2014.998368.

Abu-Taweel, G.M. et al. (2019) ‘Spirulina consumption effectively reduces anti-inflammatory and pain related infectious diseases’, Journal of Infection and Public Health, 12(6), pp. 777–782. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jiph.2019.04.014.

Grover, P. et al. (2021) ‘C- Phycocyanin-a Novel Protein from Spirulina Platensis- In Vivo Toxicity, Antioxidant and Immunomodulatory Studies’, Saudi Journal of Biological Sciences, 28(3), pp. 1853–59. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2020.1 2.037.

Irfani, F.N. and Shafriani, N.R. (2020) ‘SYSTEMATIC REVIEW: GAMBARAN EFEKTIVITAS SPIRULINA (Spirulina platensis) TERHADAP KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA (TNF-α) PADA INFLAMASI’.

Juszkiewicz, A. et al. (2018) ‘An attempt to induce an immunomodulatory effect in rowers with spirulina extract’, Journal of the International Society of Sports Nutrition, 15(1), pp. 1–12. Available at: https://doi.org/10.1186/s12970-018-0213-3.

Martinus et al. (2019) ‘Penggunaan Imunomodulator Untuk Berbagai Infeksi Virus Pada Kulit ( Immunomodulators For A Variety Of Viral Infections Of The Skin )’, 46, pp. 63–69.

Mechanisms, P. et al. (2009) ‘Of CPhycocyanin’, 108(4), pp. 1303–1310.

Pham TX, L.J.-Y. (2016) ‘Anti-inflammatory effect of Spirulina platensis inmacrophages is beneficial for adipocyte differentiation and maturation byinhibiting nuclear factor-_B pathway in 3T3-L1 adipocytes’, J Med Food2016, 19 (June 6)(535–42).

Siregar, M.L. (2015) ‘Peran Imunomodulator Pada Penyakit Infeksi’, Temu Ilmiah: Konsep Mutakhir Tatalaksana Berbagai Persoalan Medis, pp. 73–85.

Suhirman, S. and Winarti, C. (2010) ‘PROSPEK DAN FUNGSI TANAMAN OBAT SEBAGAI IMUNOMODULATOR’, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, pp. 121–131.

Zhang, Yuting et al. (2022) ‘Effects on Spirulina Supplementation on Immune Cells’ Parameters of Elite College Athletes’, Nutrients, 14(20), pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.3390/nu14204346.

Downloads

Published

2025-05-21

How to Cite

Alisha Jessica Martono. (2025). Efek Imunomodulatori Suplementasi Spirulina Pada Manusia Dan Eksperimental Pada Tikus. JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin, 3(2). https://doi.org/10.59945/jpnm.v3i2.421