Gambaran Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas Citeureup

Authors

  • Fahroza Bintang Sumarno Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bogor Husada
  • Delviza Syari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bogor Husada, Bogor
  • Ilham Maulana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bogor Husada

DOI:

https://doi.org/10.59945/jpnm.v3i3.686

Keywords:

anggaran, distribusi, farmasi, Puskesmas, penyimpanan

Abstract

Riset ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Citeureup dengan standar Permenkes No. 26 Tahun 2020, sekaligus mengidentifikasi faktor yang memengaruhi ketersediaan obat. Menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan rumus persentase Arikunto. Hasil riset memperlihatkan bahwa pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai mencapai tingkat kesesuaian 82,75% (kategori “Baik”). Tahap perencanaan, permintaan, pemusnahan/penarikan, serta pencatatan dan pelaporan memperoleh persentase 100%, sedangkan penyimpanan, pendistribusian, dan pemantauan-evaluasi masih berada pada kategori “Cukup”. Faktor yang memengaruhi ketersediaan obat mencakup jumlah pasien, sistem pengelolaan, anggaran, waktu serta kondisi penyimpanan, mekanisme distribusi, dan efektivitas pengawasan. Kendala utama meliputi keterbatasan anggaran, keterlambatan pengiriman dari penyedia, kondisi ruang penyimpanan yang belum optimal, serta distribusi internal yang kurang teratur. Hasil studi merekomendasikan peningkatan koordinasi dengan pemasok, perbaikan infrastruktur penyimpanan, penambahan frekuensi distribusi, dan penguatan sistem pemantauan stok berbasis teknologi untuk menjamin ketersediaan obat yang aman dan berkesinambungan.

References

Aprilia, C., Faisal, M., & Prasetya, F. (2022). Formulasi dan Optimasi Basis Serum Xanthan Gum dengan Variasi Konsentrasi. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 15, 30–34. https://doi.org/10.25026/mpc.v15i1.613

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI). PT. Rineka Cipta.

BPOM. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No.14 Tahun 2019 tentang Penarikan dan Pemusnahan Obat yang Tidak Memenuhi Standar dan/atau Persyaratan Keamanan, Khasiat, Mutu dan Label Sudah Tidak Sesuai.

BPOM. (2020). Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 6 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik.

Elisa, E. (2021). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. https://www.educhannel.id/blog/artikel/kemampuan-pemecahanmasalah-matematis.htm

Fahriati, A. R., Melizsa, Sari, D. P., Itsnaini, S., Ginasih, A. A., Yazid, R. C., & Arief, I. (2024). Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan Obat High Alert Berdasarkan Permenkes, PerBPOM dan SPO Rumah Sakit di Instalasi Farmasi RSIA X Ciputat Tahun 2023. Prosiding SEMLITMAS: Diseminasi Penelitian Pengabdian Masyarakat, 1(1).

Haryadi, D., & Trisnawati, W. (2022). Evaluasi Penyimpanan Obat High Alert di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Juanda Kuningan. Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan), 7(1), 7–13.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/320/2015 Tentang Daftar Obat Esensial Nasional.

Kusnadi, A., & Permatasari, D. (2021). Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jurnal Manajemen Farmasi Indonesia, 8(2), 115–124. https://doi.org/10.1234/jmfi.v8i2.5678

Mailoor, R. J., Maramis, F. R. R., & Mandagi, C. K. F. (2019). Analisis Pengelolaan Obat di Puskesmas Danowudu Kota Bitung. Kesmas: National Public Health Journal, 6(3), 1–14.

Martha, E., & Kresno, S. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rajawali Press.

Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial.

Pande, A. Y. (2018). Sistem Pengelolaan Obat di Puskesmas Maukaro Kabupaten Ende Tahun 2017. Jurnal Penelitian Farmasi: Poltekkes Kupang.

Permenkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

Permenkes. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2018 Tentang Penyusunan dan Penerapan Formularium Nasional Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Permenkes. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Permenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke). Alfabeta.

World Health Organization (WHO). (2020). Operational Guidance: Maintaining Essential Health Services during an Outbreak. WHO Press.

Zulkarnaen, F. S., Nurlina, & Zulkarnain, I. (2024). Profil Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Makassar Pharmaceutical Science Journal, 1(4), 391–400.

Downloads

Published

2025-09-23

How to Cite

Fahroza Bintang Sumarno, Delviza Syari, & Ilham Maulana. (2025). Gambaran Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas Citeureup. JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin, 3(3). https://doi.org/10.59945/jpnm.v3i3.686