Hubungan Menopause Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Pralansia Di Wilayah Kebonsari Jember

Abstract

Kejadian hipertensi cenderung lebih tinggi diderita oleh wanita dibandingkan laki-laki terutama setelah memasuki fase menopause. Hipertensi pada wanita menopause terjadi dikarenakan adanya perubahan struktural dan fungsional dalam sistem kardiovaskular yang diakibatkan oleh penurunan kadar hormon estrogen. Hasil studi pendahuluan dari 20 wanita pralansia, 80% sudah mengalami menopause dan 60% menderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan menopause dengan kejadian hipertensi pada wanita pralansia. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional pada 76 wanita pralansia di Wilayah Kebonsari Jember. Diambil dengan teknik simple random sampling. Analisis dengan Uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan wanita pralansia sudah menopause (73,7%), belum menopause (26,3%), menderita hipertensi (61,8%), tidak menderita hipertensi (38,2%). Terdapat hubungan antara menopause dengan kejadian hipertensi pada wanita pralansia dengan nilai (p=0,000 < a 0,05 dan r=0,458). Dapat disimpulkan menopause dapat menyebabkan terjadinya penurunan produksi hormon estrogen akibat dari penuaan ovarium, penurunan hormon estrogen dapat berpengaruh terhadap hipertensi. Diharapkan perempuan dapat menerapkan pola hidup sehat sejak dini dan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi maupun skrining terkait hipertensi pada perempuan khususnya faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi.